Anang Setyo Budi. Inilah Saya.

Inilah profil saya, Anang Setyo Budi. Orang paling sukses, gila, konyol dan sebagainya. Bukan Playboy dan Calon Pengajar Yang Baik, Sukses !!!

Resep Teh Awet Muda

Berikut ini Resep Teh Awet Muda yang cukup untuk disajikan dalam 1 gelas. Resep minuman ini merupakan salah satu kreasi dari teh herba. Selamat mencoba dan selamat ngeteh.

Manfaat Bersepeda

Olahraga bersepeda saat ini babnyak diminati oleh banyak kalangan, baik tua maupun anak muda. Selain menjaga bumi kita dari polusi bersepeda juga lebih santai dan menyehatkan, serta lebih bisa leluasa dijalanan yang macet seperti saat ini.

Manfaat Sayuran Hijau

Kandungan zat gizi alami dalam sayuran hijau sangat banyak. Selain kaya dengan vitamin A dan C, sayuran hijau juga mengandung berbagai unsur mineral seperti zat kapur, zat besi, magnesium dan fosfor.

Angry Birds

Siapa yang tidak mengenal game Angry Birds? Game Angry Birds merupakan suatu game yang fenomenal menjadi game terlaris baik di iPhone (iOS) maupun smartphone Android dan Symbian.

28 February 2012

Integral

A. Pengertian Integral
Masih ingat rumus diferensial ( turunan ) suatu fungsi ? ya, jika F(x) = a.xn , maka turunannya, F'(x) = n . a xn – 1
Contoh : F (x) = 3 x2 + 7x + 5  maka  F’(x) = 6x + 7.
Dikatakan , 6x + 7 sebagai derivative (turunan) dari fungsi 3 x2 + 7x + 5  .
Jika ditanyakan, dapatkah anda menentukan rumus suatu fungsi yang turunannya 6x + 7 ?
Nah, proses penentuan rumus suatu fungsi yang turunannya (derivatif) diketahui ini disebut sebagai anti diferensial atau anti turunan yang lazim disebut sebagai Integral.
Jika F(x) adalah fungsi umum yang bersifat F'(x) = f(x), maka F(x) merupakan antiturunan atau integral dari f(x).
Jadi : Integral adalah operasi kebalikan (invers) dari diferensial
Dapatkah kita menemukan operasi kebalikan (invers) dari pendifferensialan, yang menghasilkan fungsi F jika turunannya adalah fungsi.
Perhatikan yang berikut ini :
Andaikan f(x) = 2x, maka kemungkinan untuk fungsi F adalah
1.     F(x) = x2 + 76                  karena f(x) = 2x
2.     F(x) = x2 – 37                   karena f(x) = 2x
3.     F(x) = x2 + 2                    karena f(x) = 2x
4.     F(x) = x2                          karena f(x) = 2x
Dari yang di atas ini dapat kita maklumi bahwa jika diketahui suatu fungsi f, maka fungsi F yang merupakan kebalikan pendiferensialannya merupakan fungsi yang tidak tunggal.
Oleh karena itu dapat dituliskan : “Jika f(x) = 2x maka F(x) = x
2 + C dengan C merupakan konstanta”.
f(x) = x
F(x) =
f(x) = x2
F(x) =
f(x) = x3
F(x) =
f(x) = x4  
F(x) =
f(x) = x –7
F(x) =
f(x) = x
F(x) = 
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa :
Jika F invers diferensial dari f ( diferensial dari F adalah f ) dan f(x) = xn , maka
F(x) =
atau
f ‘(x) = xn

maka
f(x) =

Lumut


Tumbuhan lumut adalah kelompok tumbuhan yang pertama beradaptasi di darat. Engler (1892) menyatakan bahwa tumbuhan lumut tergolong kelompok Cryptogamae.
Tumbuhan lumut, algae, dan tumbuhan paku digolongkan dalam tumbuhan tingkat rendah karena merupakan kelompok tumbuhan berspora
Tumbuhan lumut menunjukkan tingkat perkembangan yang lebih maju bila dibandingkan dengan algae karena :
1. Sebagian besar tumbuhan lumut hidup di darat yang lembab
2. tumbuhan lumut memiliki habitus seperti tumbuhan tingkat tinggi, dalam batangnya terdapat sekelompok sel-sel memanjang sebagai buluh pengangkut
3. sudah ada rhizoid sebagai alat pelekat dan penyerap
4. gametofit hidup bebas, tetapi sporofit tergantung pd gametofit dalam penyediaan unsur hara
5. gametangium dan sporangium multiseluler dan mempunyai dinding yang terdiri atas sel steril
6. setelah terjadi pembuahan, zigot berkembang menjadi embrio, sehingga lumut termasuk golongan Embryophyta
Tumbuhan lumut tumbuh dalam habitat peralihan dari habitat air ke darat maka tumbuhan lumut disebut pula sebagai tumbuhan amfibi. Meskipun merupakan tumbuhan darat tetapi untuk terselenggaranya pembuahan masih tetap memerlukan air.
Susunan tubuh sudah ada penyesuaian terhadap lingkungan hidup di darat, yaitu:
1. mempunyai rizoid
2. terdapat sel-sel epidermis serta penebalan dinding sel sbg perlindungan terhadap kekeringan
3. terdapat porus pd permukaan talus shg mempermudah pengambilan CO2 untuk melaksanakan fotosintetis
4. ada lapisan pelindung sel kelamin agar tidak kekeringan
5. spora berdinding tebal dan disebarkan oleh angin
6. ada sistem pengangkutan makanan yang masih sangat sederhana.

Kunjungi juga Web Sekolah kami.


26 February 2012

Sistem Pencernaan Pada Manusia


 A. Organ-Organ Pencernaan
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan
organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara
proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan kesatuan
sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahan-
bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam
tubuh.
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan
menjadi dua macam seperti berikut.
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu
lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh
enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-
molekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.
Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada
di dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil
pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal-hal
berikut.
1. Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
2. Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.
3. Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.
4. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih
sederhana dengan bantuan enzim, terdapat di lambung.
5. Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.
6. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna
untuk tubuh melalui anus.
Saat melakukan proses-proses pencernaan tersebut diperlukan
serangkaian alat-alat pencernaan sebagai berikut.
1. Mulut
Makanan pertama kali masuk ke dalam tubuh melalui mulut.
Makanan ini mulai dicerna secara mekanis dan kimiawi. Di dalam
mulut seperti Gambar 6.1, terdapat beberapa alat yang berperan
dalam proses pencernaan yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah
(glandula salivales).
a. Gigi
Pada manusia, gigi berfungsi sebagai alat pencernaan
mekanis. Di sini, gigi membantu memecah makanan menjadi
potongan-potongan yang lebih kecil. Hal ini akan membantu
enzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna makanan
lebih efisien dan cepat. Selama pertumbuhan dan per-
kembangan, gigi manusia mengalami perubahan, mulai dari
gigi susu dan gigi tetap (permanen). Gigi pertama pada bayi
dimulai saat usia 6 bulan. Gigi pertama ini disebut gigi susu
(dens lakteus). Pada anak berusia 6
tahun, gigi berjumlah 20, dengan susunan sebagai berikut.
1) Gigi seri (dens insisivus), berjumlah 8 buah, berfungsi
memotong makanan.
2) Gigi taring (dens caninus), berjumlah 4 buah, berfungsi
merobek makanan.
3) Gigi geraham kecil (dens premolare), berjumlah 8 buah,
berfungsi mengunyah makanan.
Struktur luar gigi terdiri
atas bagian-bagian berikut.
1) Mahkota gigi (corona) merupakan bagian yang tampak
dari luar.
2) Akar gigi (radix) merupakan bagian gigi yang tertanam
di dalam rahang.
3) Leher gigi (colum) merupakan bagian yang terlindung
oleh gusi.
Adapun penampang gigi dapat diperlihatkan bagian-
bagiannya sebagai berikut.
1) Email (glazur atau enamel) merupakan bagian terluar
gigi. Email merupakan struktur terkeras dari tubuh,
mengandung 97% kalsium dan 3% bahan organik.
2) Tulang gigi (dentin), berada di sebelah dalam email,
tersusun atas zat dentin.
3) Sumsum gigi (pulpa), merupakan bagian yang paling
dalam. Di pulpa terdapat kapiler, arteri, vena, dan saraf.
4) Semen merupakan pelapis bagian dentin yang masuk
ke rahang.
b. Lidah
Lidah dalam sistem pencernaan berfungsi untuk mem-
bantu mencampur dan menelan makanan, mempertahankan
makanan agar berada di antara gigi-gigi atas dan bawah
saat makanan dikunyah serta sebagai alat perasa makanan.
Lidah dapat berfungsi sebagai alat perasa makanan karena
mengandung banyak reseptor pengecap atau perasa. Lidah
tersusun atas otot lurik dan permukaannya dilapisi dengan
lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir
(mukosa).
c. Kelenjar ludah
Terdapat tiga pasang kelenjar ludah di dalam rongga mulut,
yaitu glandula parotis, glandula submaksilaris, dan glandula
sublingualis atau glandula submandibularis. Amati gambar 6.4
agar Anda mengenali letak ketiga kelenjar ludah tersebut.
Air ludah berperan penting dalam proses perubahan zat
makanan secara kimiawi yang terjadi di dalam mulut. Setelah
makanan dilumatkan secara mekanis oleh gigi, air ludah ber-
peran secara kimiawi dalam proses membasahi dan mem-
buat makanan menjadi lembek agar mudah ditelan. Ludah
terdiri atas air (99%) dan enzim amilase. Enzim ini meng-
uraikan pati dalam makanan menjadi gula sederhana
(glukosa dan maltosa). Makanan yang telah dilumatkan
dengan dikunyah dan dilunakkan di dalam mulut oleh air liur
disebut bolus. Bolus ini diteruskan ke sistem pencernaan
selanjutnya.
2. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan merupakan saluran panjang (± 25 cm) yang
tipis sebagai jalan bolus dari mulut menuju ke lambung. Fungsi
kerongkongan ini sebagai jalan bolus dari mulut menuju lambung.
Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan
yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding
kerongkongan untuk menjaga agar bolus menjadi basah dan licin.
Keadaan ini akan mempermudah bolus bergerak melalui
kerongkongan menuju ke lambung. Bergeraknya bolus dari mulut
ke lambung melalui kerongkongan disebabkan adanya gerak
peristaltik pada otot dinding kerongkongan.
Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi otot
secara bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara me-
manjang dan melingkar. Proses gerak bolus di dalam kerongkongan
menuju lambung
Sebelum seseorang mulai makan, bagian belakang mulut (atas)
terbuka sebagai jalannya udara dari hidung. Di kerongkongan,
epiglotis yang seperti gelambir mengendur sehingga udara masuk
ke paru-paru. Ketika makan, makanan dikunyah dan ditelan masuk
ke dalam kerongkongan. Sewaktu makanan bergerak menuju
kerongkongan, langit-langit lunak beserta jaringan mirip gelambir
di bagian belakang mulut (uvula) terangkat ke atas dan menutup
saluran hidung. Sementara itu, sewaktu makanan bergerak ke arah
tutup trakea, epiglotis akan menutup sehingga makanan tidak masuk
trakea dan paru-paru tetapi makanan tetap masuk ke kerongkongan.
3. Lambung
Lambung merupakan saluran pencernaan yang berbentuk
seperti kantung, terletak di bawah sekat rongga badan. Dengan
mengamati Gambar 6.5, Anda dapat mengetahui bahwa lambung
terdiri atas tiga bagian sebagai berikut.
a. Bagian atas disebut kardiak, merupakan bagian yang ber-
batasan dengan esofagus.
b. Bagian tengah disebut fundus, merupakan bagian badan
atau tengah lambung.
c. Bagian bawah disebut pilorus, yang berbatasan dengan
usus halus.
Daerah perbatasan antara lambung dan kerongkongan ter-
dapat otot sfinkter kardiak yang secara refleks akan terbuka bila
ada bolus masuk. Sementara itu, di bagian pilorus terdapat otot
yang disebut sfinkter pilorus. Otot-otot lambung ini dapat ber-
kontraksi seperti halnya otot-otot kerongkongan. Apabila otot-
otot ini berkontraksi, otot-otot tersebut menekan, meremas, dan
mencampur bolus-bolus tersebut menjadi kimus (chyme).
Sementara itu, pencernaan secara kimiawi dibantu oleh
getah lambung. Getah ini dihasilkan oleh kelenjar yang terletak
pada dinding lambung di bawah fundus, sedangkan bagian dalam
dinding lambung menghasilkan lendir yang berfungsi melindungi
dinding lambung dari abrasi asam lambung, dan dapat beregenerasi
bila cidera. Getah lambung ini dapat dihasilkan akibat rangsangan
bolus saat masuk ke lambung. Getah lambung mengandung
bermacam-macam zat kimia, yang sebagian besar terdiri atas
air. Getah lambung juga mengandung HCl/asam lambung dan
enzim-enzim pencernaan seperti renin, pepsinogen, dan lipase.
Asam lambung memiliki beberapa fungsi berikut.
a. Mengaktifkan beberapa enzim yang terdapat dalam getah
lambung, misalnya pepsinogen diubah menjadi pepsin. Enzim
ini aktif memecah protein dalam bolus menjadi proteosa dan
pepton yang mempunyai ukuran molekul lebih kecil.
b. Menetralkan sifat alkali bolus yang datang dari rongga mulut.
c. Mengubah kelarutan garam mineral.
d. Mengasamkan lambung (pH turun 1–3), sehingga dapat
membunuh kuman yang ikut masuk ke lambung bersama
bolus.
e. Mengatur membuka dan menutupnya katup antara lambung
dan usus dua belas jari.
f. Merangsang sekresi getah usus.
Enzim renin dalam getah lambung berfungsi mengendapkan
kasein atau protein susu dari air susu. Lambung dalam suasana
asam dapat merangsang pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin
ini berfungsi memecah molekul-molekul protein menjadi molekul-
molekul peptida. Sementara itu, lipase berfungsi mengubah
lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Selanjutnya, kimus akan masuk ke usus halus melalui suatu
sfinkter pilorus yang berukuran kecil. Apabila otot-otot ini
berkontraksi, maka kimus didorong masuk ke usus halus sedikit
demi sedikit.
4. Usus halus
Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang
panjangnya sekitar 6–8 meter, lebar 25 mm dengan banyak
lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili ini berfungsi
memperluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap
proses penyerapan makanan. Lakukan eksperimen berikut untuk
mengetahui pengaruh lipatan terhadap proses penyerapan.
Usus halus terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut:
a. duodenum (usus 12 jari), panjangnya ± 25 cm,
b. jejunum (usus kosong), panjangnya ± 7 m,
c. ileum (usus penyerapan), panjangnya ± 1 m.
Kimus yang berasal dari lambung mengandung molekul-
molekul pati yang telah dicernakan di mulut dan lambung,
molekul-molekul protein yang telah dicernakan di lambung,
molekul-molekul lemak yang belum dicernakan serta zat-zat lain.
Selama di usus halus, semua molekul pati dicernakan lebih
sempurna menjadi molekul-molekul glukosa. Sementara itu
molekul-molekul protein dicerna menjadi molekul-molekul asam
amino, dan semua molekul lemak dicerna menjadi molekul
gliserol dan asam lemak.
Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih banyak
bersifat kimiawi. Berbagai macam enzim diperlukan untuk
membantu proses pencernaan kimiawi ini.
Hati, pankreas, dan kelenjar-kelenjar yang terdapat di dalam
dinding usus halus mampu menghasilkan getah pencernaan.
Getah ini bercampur dengan kimus di dalam usus halus. Getah
pencernaan yang berperan di usus halus ini berupa cairan
empedu, getah pankreas, dan getah usus.
a. Cairan Empedu
Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa
air, dan tidak mengandung enzim. Akan tetapi, mengandung
mucin dan garam empedu yang berperan dalam pencernaan
makanan. Cairan empedu tersusun atas bahan-bahan
berikut.
1) Air, berguna sebagai pelarut utama.
2) Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan
duodenum agar tidak terjadi iritasi pada dinding usus.
3) Garam empedu, mengandung natrium karbonat yang
mengakibatkan empedu bersifat alkali. Garam empedu
juga berfungsi menurunkan tegangan permukaan lemak
dan air (mengemulsikan lemak).
Cairan ini dihasilkan oleh hati. Perhatikan Gambar 6.9.
Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar dalam tubuh
yang beratnya ± 2 kg. Dalam sistem pencernaan, hati
berfungsi sebagai pembentuk empedu, tempat penimbunan
zat-zat makanan dari darah dan penyerapan unsur besi dari
darah yang telah rusak. Selain itu, hati juga berfungsi
membentuk darah pada janin atau pada keadaan darurat,
pembentukan fibrinogen dan heparin untuk disalurkan ke
peredaran darah serta pengaturan suhu tubuh.
Empedu mengalir dari hati melalui saluran empedu dan
masuk ke usus halus. Dalam proses pencernaan ini, empedu
berperan dalam proses pencernaan lemak, yaitu sebelum
lemak dicernakan, lemak harus bereaksi dengan empedu
terlebih dahulu. Selain itu, cairan empedu berfungsi
menetralkan asam klorida dalam kimus, menghentikan
aktivitas pepsin pada protein, dan merangsang gerak
peristaltik usus.
b. Getah Pankreas
Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas.
Pankreas ini berperan sebagai kelenjar eksokrin yang
menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran pencernaan
dan sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon
insulin. Hormon ini dikeluarkan oleh sel-sel berbentuk pulau-
pulau yang disebut pulau-pulau langerhans. Insulin ini
berfungsi menjaga gula darah agar tetap normal dan
mencegah diabetes melitus.
Getah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui
saluran pankreas masuk ke usus halus. Dalam pankreas
terdapat tiga macam enzim, yaitu lipase yang membantu dalam
pemecahan lemak, tripsin membantu dalam pemecahan pro-
tein, dan amilase membantu dalam pemecahan pati.
c. Getah Usus
Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang
mampu menghasilkan getah usus. Getah usus mengandung
enzim-enzim seperti berikut.
1) Sukrase, berfungsi membantu mempercepat proses pe-
mecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
2) Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses
pemecahan maltosa menjadi dua molekul glukosa.
3) Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses
pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
4) Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat
proses pemecahan peptida menjadi asam amino.
Monosakarida, asam amino, asam lemak, dan gliserol
hasil pencernaan terakhir di usus halus mulai diabsorpsi atau
diserap melalui dinding usus halus terutama di bagian
jejunum dan ileum. Selain itu vitamin dan mineral juga
diserap. Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak,
penyerapannya bersama dengan pelarutnya, sedangkan
vitamin yang larut dalam air penyerapannya dilakukan oleh
jonjot usus.
Penyerapan mineral sangat beragam berkaitan dengan
sifat kimia tiap-tiap mineral dan perbedaan struktur bagian-
bagian usus. Sepanjang usus halus sangat efisien dalam
penyerapan Na+, tetapi tidak untuk Cl
–, HCO3
–, dan ion-ion
bivalen. Ion K+
penyerapannya terbatas di jejunum.
Penyerapan Fe++ terjadi di duodenum dan jejunum.
Proses penyerapan di usus halus ini dilakukan oleh villi
(jonjot-jonjot usus). Di dalam villi ini terdapat pembuluh darah,
pembuluh kil (limfa), dan sel goblet. Di sini asam amino dan
glukosa diserap dan diangkut oleh darah menuju hati melalui
sistem vena porta hepatikus, sedangkan asam lemak
bereaksi terlebih dahulu dengan garam empedu membentuk
emulsi lemak. Emulsi lemak bersama gliserol diserap ke
dalam villi. Selanjutnya di dalam villi, asam lemak dilepaskan,
kemudian asam lemak mengikat gliserin dan membentuk
lemak kembali. Lemak yang terbentuk masuk ke tengah villi,
yaitu ke dalam pembuluh kil (limfa).
Melalui pembuluh kil, emulsi lemak menuju vena sedang-
kan garam empedu masuk ke dalam darah menuju hati dan
dibentuk lagi menjadi empedu. Bahan-bahan yang tidak dapat
diserap di usus halus akan didorong menuju usus besar
(kolon).
5. Usus besar
Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri
atas kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens.
Di antara intestinum tenue (usus halus) dan intestinum
crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu).
Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut
appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darah
putih yang berperan dalam imunitas.
Zat-zat sisa di dalam usus besar ini didorong ke
bagian belakang dengan gerakan peristaltik. Zat-zat sisa
ini masih mengandung banyak air dan garam mineral
yang diperlukan oleh tubuh. Air dan garam mineral
kemudian diabsorpsi kembali oleh dinding kolon, yaitu
kolon ascendens. Zat-zat sisa berada dalam usus besar
selama 1 sampai 4 hari. Pada saat itu terjadi proses
pembusukan terhadap zat-zat sisa dengan dibantu
bakteri Escherichia coli, yang mampu membentuk
vitamin K dan B12. Selanjutnya dengan gerakan
peristaltik, zat-zat sisa ini terdorong sedikit demi sedikit
ke saluran akhir dari pencernaan yaitu rektum dan
akhirnya keluar dengan proses defekasi melewati anus.
Defekasi diawali dengan terjadinya penggelembungan bagian
rektum akibat suatu rangsang yang disebut refleks gastrokolik.
Kemudian akibat adanya aktivitas kontraksi rektum dan otot
sfinkter yang berhubungan mengakibatkan terjadinya defekasi.
Di dalam usus besar ini semua proses pencernaan telah selesai
dengan sempurna.

Kunjungi juga Web Sekolah kami.


Hidrolisis

 Hidrolisis adalah terurainya garam dalam air yang menghasilkan asam atau basa.

ADA EMPAT JENIS GARAM, YAITU :
  1. Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa kuat (misalnya NaCl, K2SO4 dan lain-lain) tidak mengalami hidrolisis. Untuk jenis garam yang demikian nilai pH = 7 (bersifat netral)
  2. Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa lemah (misalnya NH4Cl, AgNO3 dan lain-lain) hanya kationnya yang terhidrolisis (mengalami hidrolisis parsial). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH < 7 (bersifat asam)
  3. Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa kuat (misalnya CH3COOK, NaCN dan lain-lain) hanya anionnya yang terhidrolisis (mengalami hidrolisis parsial). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH > 7 (bersifat basa)
  4. Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa lemah (misalnya CH3COONH4, Al2S3 dan lain-lain) mengalami hidrolisis total (sempurna). Untuk jenis garam yang demikian nilai pH-nya tergantung harga Ka den Kb.
 
Kunjungi juga Web Sekolah kami.


Manfaat Bersepeda

Olahraga bersepeda saat ini banyak diminati oleh banyak kalangan, baik tua maupun anak muda. Selain menjaga bumi kita dari polusi bersepeda juga lebih santai dan menyehatkan, serta lebih bisa leluasa dijalanan yang macet seperti saat ini. Menurut penelitian, orang yang bersepeda dengan kecepatan 1-15Km/jam minimal satu jam setiap hari lebih kebal dengan penyakit flu dari pada orang yang tidak melakukan olahraga bersepeda.

Selain bersepeda bisa meningkatkan metabolisme, stamina dari orang yang bersepeda akan lebih terjaga. Bersepeda juga bisa untuk melatih disc pada lempengan tulang punggung, sehingga bagi penderita sakit punggung bersepeda bisa dangat berguna. Sakit punggung diakibatkan karena lempengan disc pada tulang punggung kurang terlalatih dan kurang bergerang.

Kunjungi juga Web Sekolah kami.


25 February 2012

Kumpulan Rumus Lengkap Suku Banyak

 
A. Suku Banyak (Polinom)
Bentuk Umum :

dimana :
adalah konstanta , n bilangan cacah.
Pangkat tertinggi x menyatakan derajat suku banyak.
Contoh :


B. Menghitung Suku Banyak/Nilai Suku Banyak
Misal :

Cara Menghitung :
1. Dengan Substitusi
Jika , maka nilai suku banyak tersebut x = -1 atau f (-1) .



2. Dengan pembagian sistem horner

Jika adalah suku banyak, maka f (h) diperoleh dengan cara berikut :



C. Pembagian Suku Banyak
Secara matematis dapat ditulis :



* Jika pembaginya fungsi linier, maka hasil bagi dan sisanya dapat dicari dengan cara metode pembagian sintetis Horner * Jika pembaginya bukan linier dan tidak dapat diuraikan maka digunakan metode identitas.


Contoh:

Tentukan hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak: dengan x -1 dengan menggunakan metode sintesis Horner!

Jawab :
Pembagian adalah (x-1), berarti k = 1
Kita gunakan metode sintetik berikut:

Dari bagan diatas terlihat bahwa hasil bagi adalah (x-1) dan sisa 40


D. Teorema Sisa dan Faktor
1. Suatu suku banyak f ( x ) jika dibagi ( x – a ) maka sisanya = f ( a )
2. Suatu suku banyak f( x ) jika dibagi ( x + a) maka sisanya f (-a)
3. Suatu suku banyak f ( x ) jika dibagi (ax – b) maka sisanya =
4. Suatu suku banyak f ( x ) habis dibagi (x – a) maka f (a) = 0
1. Jika pada suku banyak f (x) berlaku f (a) = 0 dan f (b) = 0 maka f (c) = 0 maka f (x) habis dibagi
(x – a)(x – b)(x – c).
2. Jika (x – a) adalah faktor dari f (x) maka x = a adalah akar dari f (x).
3. Jika f (x) dibagi oleh (x – a)(x – b) maka sisanya :
4. Jika f (x) dibagi oleh (x – a)(x – b)(x – c) maka sisanya :


Kunjungi juga Web Sekolah kami.


CC Cleaner, Membersihkan Sampah di Komputer


Satu lagi freeware utility yang layak di perhitungkan yaitu CCleaner. CCleaner adalah sebuah utility yang fungsi untuk membersihkan Registry, Chace, ataupun History di koputer Anda dengan Aman. dengan registry yang bersih dan ramping akan berimpas pada komputer yang berjalan dengan lebih cepat.

CCleaner memiliki antarmuka (interface) yang simple dan user friendly yang gampang di gunakan. pada bagian Cleaner anda akan mendapati fungsi untuk membersih kan temporary file baik yang dihasilkan oleh windows maupun aplikasi lain. di bagian ini juga anda akan mendapati pilihan membersihkan jejak dari internet browser anda baik itu cookies, history, lastdownload hingga Autocomplete.
Pada bagian registry Anda akan mendapati pilihan untuk men-scan register-register yang tidak berguna dan mebersihkan Registry komputer Anda dengan menghapus register yang tidak berguna.
Dibagian tool terdapat fasilitas uninstaller untuk menguninstall software-software yang tidak Anda butuhkan terdapat starup manager dimana Anda dapat men- Enabled dan disable entri-entri starup yang tidak Anda butuh kan untuk mempercepat proses booting.

Silahkan download disini


Kunjungi juga Web Sekolah kami.


Angry Birds


Siapa yang tidak mengenal game Angry Birds? Game yang kini sedang naik daun dan digandrungi oleh para pemilik smartphone. Game Angry Birds merupakan suatu game yang fenomenal menjadi game terlaris baik di iPhone (iOS) maupun smartphone Android dan Symbian. Angry Birds juga telah berhasil mencatat kesuksesan yang cukup luar biasa dengan tampil sebagai game yang di-download dalam jumlah yang cukup besar dan dalam waktu yang singkat mencapai tingkat popularitas yang tinggi di setiap application store.
Ingin coba bermain? Download disini.



Kunjungi juga Web Sekolah kami.


Resep Teh Awet Muda


Seiring bertambahnya usia, seseorang merasa cepat letih dan loyo. Berkat teh ini, Anda bakal merasa muda kembali. Tenaga serta merta bakal langsung terdongkrak. Semua ini berkat bahan-bahan yang digunakan. Seperti ginseng Korea yang terkenal sebagai sumber tonik yang mujarab, jahe yang memberikan rasa hangat, serta lavender yang aromanya bisa mengusir rasa lelah.
Berikut ini Resep Teh Awet Muda yang cukup untuk disajikan dalam 1 gelas. Resep minuman ini merupakan salah satu kreasi dari teh herba. Selamat mencoba dan selamat ngeteh :)

Bahan Yang Dibutuhkan
  • 1 sendok teh potongan kecil Gingseng Korea (Panax ginseng)
  • 1/2 sendok teh jahe (Zingiber officinale) yang telah dibubukan
  • 1/2 sendok teh bunga lavender (Lavendula angustifolia)
  • 1 gelas air matang (250 ml)
Cara Pembuatan
  • Campurkan gingseng, jahe, dan lavender dalam poci teh. Lalu tambahkan air, tutup, dan biarkan selama 5 menit.
  • Tuang dan minum selagi hangat. Jika perlu, tambahkan madu sebagai pemanis / menambah cita rasa.

Kunjungi juga Web Sekolah kami.


    Manfaat Sayuran Hijau


    Kandungan zat gizi alami dalam sayuran hijau sangat banyak. Selain kaya dengan vitamin A dan C, sayuran hijau juga mengandung berbagai unsur mineral seperti zat kapur, zat besi, magnesium dan fosfor. Sayuran yang berwarna hijau tua merupakan sumber karotenoid (pigmen dalam tanaman yang terdapat pada tumbuhan) terbaik dan tergolong penting untuk memerangi radikal bebas.
    Klorofil (zat hijau daun) pada sayuran hijau merupakan pigmen dari tanaman yang warnanya hijau dan terdapat dalam kloroplas sel tanaman. Klorofil mempunyai struktur kimia yang hampir mirip dengan hemoglobin (sel darah merah). Sehingga menurut penelitian para ahli gizi, klorofil dapat dimanfaatkan untuk merangsang pembentukan sel darah merah pada penderita anemia.
    Selain itu klorofil juga mampu berfungsi sebagai pembersih alamiah (mendorong terjadinya detoksifikasi); antioksidan yang akan menetralkan radikal bebas sebelum menimbulkan kerusakan pada sel-sel tubuh; antipenuaan dan antikanker.
    Dan juga, enzim protease inhibitor yang terdapat dalam sayuran hijau dapat berfungsi sebagai pencegah timbulnya kanker, terutama kanker pada usus. Kandungan vitamin K dalam sayuran hijau berperan penting dalam proses pembekuan darah, pembentukan tulang, serta mencegah pembentukan batu ginjal. Mengonsumsi sayuran hijau secara teratur dalam setiap porsi makan dapat mempertahankan keremajaan kulit dan membantu mempertahankan kekuatan pembuluh darah agar tidak mudah pecah.
    Yang tak kalah penting, kandungan antioksidan dan serat alami dalam sayuran hijau akan menjaga kesehatan dan melancarkan saluran pencernaan. Hal ini akan memudahkan sisa-sisa metabolisme yang tidak berguna keluar dari tubuh sehingga tak sempat mengendap dan menimbulkan penyakit.
    Bahkan, antioksidan yang banyak ditemukan dalam sayuran hijau dapat melindungi sel mata dari cahaya ultraviolet yang merupakan penyebab utama katarak. Hal ini disebabkan karena sayuran hijau memengandung jenis antioksidan lutein dan zeaxanthin hampir 10 kali lebih banyak dibanding vitamin E yang mampu melindungi sel mata dari kerusakan yang disebabkan ultraviolet. 


    Kunjungi juga Web Sekolah kami.


    Besaran Fisika


    Definisi dari besaran secara fisika adalah segala sesuatu yang dapat diukur dengan angka eksak dan mempunyai satuan.

    Dari sekian banyak besaran yang kita kenal, besaran dibagi ke dalam dua kelompok yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Definsi dari besaran pokok adalah besaran yang telah ditentukan terlebih dahulu (satuannya telah ditetapkan) berdasarkan kesepakatan para ahli fisika. Kalau di Indonesia ada istilah "sembilan bahan pokok", dalam fisika juga ternyata ada istilah seperti itu, yaitu "tujuh besaran pokok". Tujuh besaran pokok ini terdiri atas besaran panjang, waktu, massa, arus listrik, jumlah molekul, dan intensitas cahaya.

    Selain besaran - besaran pokok yang telah nyatakan di atas, ada juga yang dinamakan dengan turunan. Definisi dari besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok. Contohnya volume yang diturunkan dari besaran panjang; gaya yang diturunkan dari besaran massa, panjang dan waktu; kecepatan yang diturunkan dari besaran panjang dan waktu. Lebih lengkapnya lihat tabel besaran dan juga satuannya di bagian bawah postingan ini.

    Besaran menyatakan sifat dari benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka melalui hasil pengukuran. Oleh karena satu besaran berbeda dengan besaran lainnya, maka ditetapkan satuan untuk tiap besaran. Satuan juga menunjukkan bahwa setiap besaran diukur dengan cara berbeda. Agar adanya keseragaman, satuan untuk besaran - besaran fisika didasarkan pada satuan Sistem Internasional (SI). Satuan SI ini diambil dari sistem metrik yang telah digunakan di Perancis setelah revolusi tahun 1789.

    Berikut adalah besaran - besaran fisika beserta satuannya:
    Basic SI quantities
    Quantity
    Dimension
    Alternatives
    Root definition and Notes
    Length/distance m m meter
    Mass kg kg kilogram
    Time s s second
    Curren, electric A A ampere
    Temperature K K kelvin
    Quantity of subtance mol mol mole
    Luminosity/Luminous Intensity cd cd candle

    Untuk besaran turunan silahkan download dengan klik gambar di bawah ini :



    Kunjungi juga Web Sekolah kami.